0 0 0

Data Definition Language (DDL)

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu:

  • Mengidentifikasi kembali konsep dasar Data Definition Language (DDL) untuk mendefinisikan struktur database.
  • Mengingat kembali perintah dasar Data Definition Languange (DDL).
  • Memahami hubungan antara Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML).

Pemaparan Materi

Pernahkah kalian berpikir bagaimana aplikasi bank mampu menyimpan data jutaan pelanggan dan memproses transaksi secara real-time? Atau bagaimana aplikasi belanja online menyimpan dan memanipulasi data produk serta transaksi pembelian? Semua hal itu tidak lepas dari peran basis data (database) dan bahasa SQL. Data-data tersebut diolah dan dimanipulasi menggunakan perintah Data Manipulasi Language (DML), sebelum memahami lebih dalam mengenai DML, mari kita ingat kembali dasar-dasar SQL yang menjadi pondasi dalam bekerja dengan basis data.

Mempelajari tentang Data Manipulation Language (DML), tentunya penting untuk mengenal dan juga memahami terlebih dahulu apa itu Structured Query Language (SQL) dan Data Definition Language (DDL) sebagai dasar untuk melakukan pengelolaan data sederhana dalam basis data (database).

Structured Query Language (SQL) adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengelola dan berinteraksi dengan sistem basis data relasional. Dalam SQL terdapat beberapa kategori perintah antara lain Data Definition Language (DDL), Data Manipulation Language (DML), dan Data Control Language (DCL).

Data Definition Language (DDL) adalah sub bahasa SQL yang digunakan untuk mendefinisikan struktur tabel pada basis data (database). Dengan kata lain, DDL digunakan untuk membangun kerangka database. Perintah-perintah yang termasuk dalam DDL antara lain create, alter, drop, dan truncate.

  • Create digunakan untuk membuat database, tabel, atau objek baru lainnya.
  • Alter digunakan untuk mengubah struktur tabel yang telah dibuat.
  • Drop digunakan untuk menghapus tabel atau objek lainnya secara permanen.
  • Truncate digunakan untuk menghapus seluruh isi tabel tanpa mengubah atau menghapus struktur tabelnya.

Masih ingatkah kalian bagaimana cara penulisan perintah-perintah DDL di atas? Tentunya sebagian dari kalian ada yang masih ingat dan ada yang sudah lupa. Perhatikan tabel di bawah ini, tabel tersebut berisi perintah DDL dasar yang digunakan untuk membuat struktur tabel :

Kegunaan Penulisan Perintah (query)
Membuat Database CREATE DATABASE nama_database;
Membuat Tabel CREATE TABLE nama_tabel ( nama_kolom1 tipe_data(length) constraint, nama_kolom2 tipe_data(length) ) constraint;
Menambahkan Kolom ALTER TABLE nama_tabel ADD nama_kolom_baru tipe_data(length);
Mengubah Nama Kolom atau Nama Tabel ALTER TABLE nama_tabel RENAME nama_tabel_baru;
Menghapus Tabel DROP TABLE nama_tabel;
Menampilkan List Tabel SHOW TABLES;
Menampilkan Struktur Tabel DESC nama_tabel;

Keterangan:

  • Tipe Data (data type)
    Jenis data yang bisa disimpan dalam sebuah kolom.
    Contoh: INT untuk angka, VARCHAR untuk teks, DATE untuk tanggal.
    Tujuannya agar data disimpan dengan format yang sesuai.
  • Length (panjang)
    Batas jumlah karakter atau digit yang boleh dimasukkan dalam kolom.
    Contoh: VARCHAR(50) artinya maksimal 50 karakter.
    Tujuannya untuk membatasi ukuran data agar tidak terlalu panjang.
  • Constraint (aturan)
    Aturan yang diberlakukan pada kolom atau tabel agar data valid.
    Contoh:
    • NOT NULL – kolom tidak boleh kosong
    • UNIQUE – tidak boleh ada data yang sama
    • PRIMARY KEY – penanda utama data (unik dan tidak kosong)
    Tujuannya untuk menjaga keakuratan dan konsistensi data.

Perhatikan Tabel EventBudaya berikut.

id_event nama_event waktu_pelaksanaan lokasi kabkota deskripsi
1 Haul Sekumpul Tahunan Sekumpul, Martapura Kabupaten Banjar Haul Guru Sekumpul, peringatan religi tahunan dengan jutaan jemaah.
2 Pasar Wadai Ramadan Tahunan Siring 0 Km, Banjarmasin Kota Banjarmasin Pagelaran seni religi di Pasar Wadai selama bulan puasa.

Sebelum kita memiliki tabel yang berisi data event budaya di Kalimantan Selatan seperti pada contoh tabel di atas, kita harus membuat struktur tabelnya terlebih dahulu dengan menentukan tipe data, panjang data, dan constraint yang sesuai untuk setiap kolom pada database.

Berikut adalah contoh penggunaan query untuk membuat tabel baru di database, kita akan membuat tabel dengan nama EventBudaya :

                CREATE TABLE EventBudaya (
                id_event INT PRIMARY KEY AUTOINCREMENT,
                nama_event VARCHAR(30),
                waktu_pelaksanaan TEXT,
                lokasi TEXT,
                kabkota TEXT,
                deskripsi TEXT
                );
            

Query di atas akan membuatkan sebuah tabel baru bernama EventBudaya di database dengan tipe data, length, dan contraint seperti yang telah ditentukan. Selanjutnya, kalian akan mempraktikkan cara membuat tabel baru pada aktivitas pemantik!